maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses

atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Status

Ubah Data Diri

Form Pendaftaran Event

Alert

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Kami Minta Maaf soal Wawancara Sudirman Said

Senin, 04 September 2023 | 09:48 WIB

Perwakilan Tim Kecil Anies Baswedan Sudirman Said (tengah) bersama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman (kiri) dan Jubir PKS Pipin Sopian (kanan) memberikan keterangan pers saat deklarasi capres Partai PKS di Kawasan Soewarna, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 30 Januari 2023. PKS secara resmi bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan menjadi capres di pilpres 2024. ANTARA FOTO/Fauzan

Keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan dan Persatuan menarik perhatian publik. Tempo.co pun menugaskan awaknya untuk menggali lebih dalam peristiwa tersebut. Pada Jumat pagi, 1 September 2023, redaksi meminta reporter untuk menghubungi Tim 8, tim inti pendukung Anies Baswedan, untuk mengkonfirmasi surat yang diklaim ditandatangani Anies Baswedan yang memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden.

Di lapangan, reporter tersebut bertemu dengan koleganya dari media lain. Dari perbincangan dengan koleganya, dia tahu bahwa rekannya itu juga mendapat tugas yang sama dari kantornya. Keduanya kemudian mengontak dua nomor telepon yang diyakini milik Sudirman Said, juru bicara Anies. Mereka mendapatkan nomor tersebut dari seorang rekannya yang juga wartawan.

Hingga Sabtu pagi, nomor yang diyakini milik Sudirman Said tak juga memberikan respons. Sementara itu, pada Sabtu pagi tersebut, reporter Tempo.co kembali bertemu rekannya yang kemarin berbarengan mengirimkan pesan ke nomor yang diyakini milik Sudirman, di sebuah acara partai di lapangan. Rekannya ini mengabari bahwa "Sudirman" telah membalas pesannya.

Reporter Tempo.co mencoba menghubungi "Sudirman", namun tidak berbalas. Reporter Tempo.co melihat pesan balasan dari nomor yang diyakini milik Sudirman sudah ditulis menjadi berita dan dipublikasikan di dua media online. Reporter Tempo.co kemudian bertanya kepada rekannya apakah pernyataan "Sudirman" bisa dikutip bersama untuk diberitakan.

Rekan reporter Tempo.co tersebut mengatakan bahwa pernyataan "Sudirman" bisa dikutip bersama dan "Sudirman" pun sudah mengizinkan pernyataan tersebut dikutip luas oleh wartawan. Namun reporter Tempo.co tidak melihat secara langsung pesan "Sudirman" yang membolehkan pernyataannya disiarkan terbuka oleh wartawan.

Pada sekitar pukul 11.15, reporter Tempo menuliskan laporannya, yang kemudian disunting oleh editor. Editor mengira laporan itu memang hasil wawancara dengan Sudirman Said.

Artikel diunggah di portal Tempo.co pada pukul 11.30. Artikel baru diketahui bermasalah pada sekitar pukul 14.00 setelah ada protes dari Sudirman Said yang menyatakan tidak pernah diwawancarai.

Setelah mendapat protes, reporter Tempo menghubungi kembali nomor yang diyakini milik Sudirman Said. Akhirnya, nomor tersebut membalas pesan dan menyatakan bahwa dia bukan Sudirman Said.

Setelah mendapatkan nomor Sudirman Said yang sebenarnya, Tempo.co kemudian mewawancarai Sudirman untuk meluruskan berita yang keliru tadi. Atas kesalahan tersebut, Tempo.co meminta maaf sebesar-besar kepada Sudirman Said dan kepada seluruh pembaca Tempo.co.

Kami menyadari terjadi kesalahan fatal dalam proses mendapatkan berita tersebut. Karena itu, sebagai pembelajaran dan pengingat agar kesalahan tersebut tak terulang, kami langsung memperbaiki mekanismenya dan kami terapkan sanksi yang tegas bagi yang terlibat dalam kesalahan ini.

Terima kasih,

Pemimpin Redaksi Tempo.co
Anton Aprianto