Tempo meluncurkan single brand, integrasi produk berita ke dalam satu platform. Banyak layanan baru.

" /> Tempo meluncurkan single brand, integrasi produk berita ke dalam satu platform. Banyak layanan baru.

" /> Tempo meluncurkan single brand, integrasi produk berita ke dalam satu platform. Banyak layanan baru.

">

maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses

atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Status

Ubah Data Diri

Form Pendaftaran Event

Alert

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Peluncuran Single Brand Tempo

Senin, 25 November 2024 | 15:25 WIB

Tampilan baru Tempo

Akhirnya kami sampai juga di titik ini. Setelah hampir sebelas bulan uji coba, kami meluncurkan single brand Tempo. Tanggal 17 November 2024 pun menjadi hari yang bersejarah karena menandai perubahan baru di Tempo. Kami menyebutnya single brand karena, sejak hari itu, hanya ada satu web untuk menyebarkan berita Tempo, yakni tempo.co. Tak ada lagi koran.tempo.co dan majalah.tempo.co. Berita harian dan mingguan akan melebur di web ini sehingga memudahkan pembaca mengakses berita cepat, mendalam, dan investigatif.

Tempo memulai sejarah pada 6 Maret 1971. Para pendiri majalah ini ingin menerbitkan satu jenis berkala yang hadir setiap pekan untuk melayani kebutuhan masyarakat Indonesia yang sedang tumbuh selepas revolusi akan informasi di balik peristiwa-peristiwa. Karena itu, Tempo terbit dengan gaya baru menyajikan berita, yakni mengemas peristiwa melalui cerita.

Tempo pun menjadi bagian dari sejarah pers Indonesia yang memiliki relasi naik dan turun dengan kekuasaan. Pada 1984, pemerintahan Orde Baru membredel Tempo karena dianggap terlalu kritis memberitakan Golkar yang menjadi mesin kekuasaan Orde Baru. Bredel selama tiga bulan itu memberikan pelajaran penting bagi Tempo tentang bagaimana berselancar di antara kepentingan publik akan bacaan yang sehat dan kekuasaan yang tak ingin mendapat kontrol.

Toh, selancar itu berakhir pada 1994, ketika pemerintahan Soeharto tersinggung atas liputan yang membongkar keretakan kabinet akibat dugaan korupsi pembelian kapal perang eks Jerman Timur. Para wartawan Tempo yang terserak setelah pembredelan mencoba menerbitkan berita melalui medium yang belum memiliki regulasi, yakni Internet. Lahirlah, pada 1996, tempointeraktif.com. Web ini menjadi situs berita yang meneruskan kerja-kerja jurnalistik wartawan Tempo.

Majalah Tempo tak bisa terbit kembali seandainya para mahasiswa gagal memaksa Soeharto mundur pada 1998. Pada 6 Oktober 1998, majalah ini terbit kembali dalam suasana pers yang bebas karena tak ada lagi kewajiban perusahaan media memiliki surat izin usaha penerbitan. Tempo pun makin besar hingga menerbitkan Koran Tempo pada 2 April 2001 untuk melayani kebutuhan pembaca akan berita yang makin cepat dan banyak. 

Perkembangan digital yang makin masif membuat pengelolaan berita berpindah dari cetak ke Internet. Tempointeraktif berubah menjadi tempo.co dan menjadi platform penyebaran berita secara online hingga sekarang. Dengan kebutuhan bacaan yang makin cepat dan beragam itu, majalah Tempo juga tersedia secara digital. Begitu pun Koran Tempo yang sepenuhnya beralih ke digital pada 2021.

Single brand menyatukan semua produk berita itu ke dalam satu platform. Dengan integrasi ini kami hanya memiliki dua produk, yakni Tempo digital dan cetak. Tempo digital akan menyajikan tiga jenis berita: gratis, freemium, dan berbayar. Berita gratis menyediakan breaking news peristiwa terkini. Freemium, gabungan free dan premium, merupakan artikel gratis yang bisa diakses dengan cara mendaftar. Sementara itu, untuk mengakses berita berbayar, pembaca mesti mendaftar dan membayar secara bulanan atau tahunan.

Kami memang menempuh cara tak populer ini. Sebab, kami ingin menyajikan informasi secara independen dengan dukungan pembaca. Berita tidak datang dari ruang hampa. Ia tersaji kepada Anda melalui proses panjang sejak reportase, penyuntingan, penyelarasan, hingga penyebarannya. Kami bermimpi suatu saat produksi berita sepenuhnya ditopang pembiayaan dari pembaca, bukan bergantung pada iklan yang makin intrusif.

Dalam single brand, layanan-layanan penyajian berita juga bertambah. Setiap berita dilengkapi dengan poin penting untuk memudahkan pembaca segera memahami sebuah informasi. Di single brand, kami juga akan memperbanyak artikel eksplainer yang menjelaskan sebuah fenomena dengan sudut pandang unik tapi tetap relevan dan penting Anda ketahui.

Juga jurnalisme konstruktif. Kami ingin menghadirkan artikel yang memberikan solusi-solusi yang mungkin aplikatif terhadap problem kita sehari-hari. Setelah investigasi untuk memahami sebuah problem yang pelik, kami menyodorkan solusi yang dianggit dari ragam suara masyarakat. Dengan begitu, berita menjadi percakapan demokratis karena melibatkan publik dalam menyajikan solusi atas pelbagai problem itu. 

Semua usaha dan investasi itu semata-mata untuk melayani kebutuhan Anda, para pembaca, akan bacaan yang sehat dan bermutu, di tengah banjir informasi dan disinformasi, agar kita bisa melihat dunia yang makin kompleks dengan lebih jernih.